Jika target utama sebuah restoran
adalah anak muda, sudah pasti mereka
cenderung mengutamakan konsep interior yang catchy.
Tanpa bermaksud menyingkirkan menu sebagai prioritas utama, tapi itulah yang
banyak terjadi. Tujuannya apalagi kalau bukan mengejar ‘lifestyle’.
Saya rasa ini sah-sah saja. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai aliran terbaru
dalam berbisnis restoran. Tak pelak, segmen pasar yang dinamis ini memang menuntut para pemainnya
untuk lebih kreatif lagi dalam mengolah konsep restoran yang
diusungnya.
Paham serupa juga dianalisa baik oleh Luciole,
Bistro yang berlokasi di Central Park Mall. Memposisikan diri di tengah taman
Tribeca, Luciole diuntungkan dengan pemandangan eksterior yang indah. Melirik dari pemberian
nama, dalam bahasa Perancis, luciole berarti kunang-kunang. Garis besarnya terlihat pada setiap sudut
interior Luciole Bistro yang banyak ‘dihinggapi’ oleh gambar kunang-kunang. Bahkan jika diperhatikan secara cermat,
lentera yang bergantung di sepanjang dinding pun bisa diibaratkan dengan gerombolan
kunang-kunang yang hadir di dalam resto.
Berangkat dari ide perkawinan
konsep industrial dan minimalis, maka terciptalah suasana yang klasik yang
moderen. Secara keseluruhan suasana interior yang minimalis tercipta dari
komposisi warna hitam dan putih. Diikuti dengan pemilihan material batu bata
berwarna senada sebagai dasar dinding dan lukisan mural yang atraktif.
Keselarasan unsur pun terlihat dari penataan furniture berwarna gelap yang tertata rapi. Sungguh sebuah tempat yang merepresentasikan jiwa muda.
Roasted Prawn Angel Hair Aglio
Olio
Aglio Olio merujuk pada
penggunaan bawang putih dan minyak zaitun sebagai bahan dasarnya. Menu minimalis ini menyeruakkan wangi harum
saat tiba di atas meja. Dilihat dari sisi presentasi, sang juru masak cukup
jeli dalam menata menu pasta ini hingga terlihat ekpresif dipandang mata. Saya pun mulai mengatur angle agar Aglio Olio ini “mampu bergaya”
dalam jepretan kamera.
Mie Tek Tek
Makanan bergaya Asian tak lepas dari daftar menu di Luciole Bistro. Mie Tek Tek yang disajikan dengan kuah ini mengundang nafsu makan yang berlebih. Saya suka dengan tekstur mie yang jadi tokoh utama kemudian diikuti dengan kuah yang kaya akan rasa. Belum lagi potongan bakso, tomat, daging, dan sayuran yang melimpah ruah di atasnya,
Dilanjutkan dengan dessert manis dari kategori kue dadar, yaitu pancake with Vanilla Ice Cream. Diselingi dengan siraman saus blueberry, rasa manis dan asam melekat sempurna menghasilkan satu cita rasa yang harmonis. Sementara pancake yang menjadi tokoh utama, sukses menggelontorkan rasa kagum lewat teksturnya yang lembut.
Hot Lemon Tea
Kemudian santap sore saya pun ditutup dengan lemon tea hangat yang disajikan di dalam wadah tea pot. Sensasinya mampu melengkapi kunjungan saya yang memang berniat untuk mengusir penat rutinitas sehari-hari.
Bisnis yang terkait dengan urusan perut memang tak pernah surut. Siapa lagi yang paling dimanjakan, pastinya anak muda yang haus
akan inspirasi. Dari banyaknya restoran pendatang baru di Jakarta, nama Luciole
bisa jadi masuk daftar restoran yang wajib dikunjungi saat weekend. Selain karena dekorasinya yang eye catching, Luciole juga kental dengan sajian yang menggoda.
Luciole Bistro
Central Park, Tribeca Park Pav
01,
JL. Letjen. S. Parman, Kavling 28
Jakarta Barat
021 2920 0333
Categories:
Hang Out