Basilicha

Interior adalah ruang dari barisan objek. Di Saka Bistro, setiap sudut punya gaya eksentrik yang menjadi ciri khas masing-masing. Pembendaharaan komponen yang beragam menghadirkan kolaborasi yang sempurna. Tinggal bagaimana menyeimbangkan semua aspek tersebut. Gaya yang ditampilkan berhasil menebar inspirasi bagi siapa saja yang berkunjung ke Saka Bistro, termasuk saya. Tata letak yang teratur berhasil mengimplementasikan kesan ‘sedap dipandang’. Belum lagi kombinasi warna yang mempunyai andil cukup besar dalam memanjakan mata.

Rupanya Saka Bistro tidak hanya bertumpu pada sisi interior, makanan pun ikut mendukung sinergi di dalam resto. Danish Apple Pie adalah salah satu contohnya. Menu dessert yang satu ini punya magnet tersendiri, terutama di tingkat kerenyahan. Taburan gula halus tidak hanya bertindak sebagai topping, tapi  lebih dari itu tambahan rasa manis melingkar sempurna di dalam mulut. Olahan pastry ini semakin menggoda manakala dipadukan dengan es krim vanilla.

Crème Brulee menjadi menu berikutnya yang dieksekusi. Hidangan penutup asal Perancis ini memikat sejak awal pertemuan. Presentasi yang minimalis namun sukses membuat lidah siap menari. Warna kuning keemasan yang sederhana, membuat Crème Brulee lekat dengan seni kuliner klasik. Komposisi yang ideal, yakni tekstur lembut serta bubuhan gula karamel menjadi pembias rasa yang sempurna. Sementara, sebagai penutup sepertinya Lemon Tea hangat menjadi menu penyeimbang yang baik. 

Secara personal, visual Saka Bistro menampilkan suasana yang ideal. Perubahan pandangan akan revolusi yang kian pasti akhirnya menggiring potensi yang besar di kota Bandung, dimana masyarakatnya dikenal akan kreativitasnya. When it comes to creation, you gotta be detail about what you present, dan Saka Bistro paham benar soal itu. 

Saka Bistro

Jl. Karangsari No. 2, Setiabudhi

Bandung
022 6170 7340