Di bagian selfwritten, saya sebagai penulis mempunyai kapasitas untuk berbagi cerita mengenai hal di luar makanan. Tidak melulu harus berwisata kuliner, seyogyanya menyelami keindahan budaya Indonesia membuat saya berdecak kagum dan berhasrat untuk menuangkannya dalam sebuah cerita. Adalah Saung Angklung Udjo yang berlokasi di kawasan Padasuka, Bandung dimana sanggar seni ini menyimpan sebuah jejak dari alat musik tradisional yang berkembang di daerah Sunda yaitu angklung.
Bila berkesempatan berkunjung ke sana, pastikan Anda tidak terlewat untuk menyaksikan "Pertunjukan Bambu Petang" yang secara reguler dimulai pada pukul 15.30 hingga 17.30 setiap harinya. Semilir angin menuntun langkah kaki saya menuju panggung utama Saung Angklung Udjo yang berkapasitas hampir 2000 orang. Menempati posisi ketiga dari depan, hati saya sudah tak sabar menyaksikan pertunjukan seni budaya yang dirangkum secara singkat lewat aksi atraktif.
Mempertontonkan 11 rangkaian pertunjukan, Saung Angklung Udjo mengemban misi mewujudkan cita-cita sang pendiri, alm. Daeng Soetigna atau yang akrab disapa Mang Udjo dalam usahanya memperkenalkan angklung ke seluruh dunia. 11 pertunjukan yang dimaksud antara lain demonstrasi wayang golek, helaran. tari topeng, tari merak, calung, arumba, angklung minu, angklung Pa Daeng, bermain angklung bersama, angklung orkestra, angklung jaipong, dan menari bersama di akhir pertunjukan.
Favorit saya pribadi ialah saat bermain angklung bersama yang dipimpin oleh salah satu putra mendiang alm. Udjo. Saya dan penonton lainnya
diajak untuk merasakan asyiknya bermain angklung melalui kursus singkat dan
praktek langsung. Bukan hanya saya yang terhibur, semua penonton kala itu
terlihat antusias dalam mengasah diri bermain angklung. Kebersamaan dan
kekompakan yang terjalin menghasilkan harmonisasi nada yang indah.
Alm. Udjo memang sudah tiada, namun karyanya akan terus dikenang seiring dengan popularitas Saung Angklung Udjo yang berkembang menjadi pusat kesenian angklung di mata dunia. Setidaknya kehadiran sanggar seni di kota Bandung ini bisa menjadi bukti kepeduliannya untuk terus melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan Sunda khususnya Angklung kepada masyarakat, baik dalam maupun luar negeri.
Saung Angklung Udjo
Jalan Padasuka 118
Bandung
022 727 1714
Categories:
selfwritten