Memang benar, saat ini kopi telah menjadi komoditas yang penting dalam masyarakat. Bagaimana tidak? kopi menjelma menjadi minuman yang juga dapat meningkatkan taraf hidup serta prestise seseorang dalam pergaulannya di masyarakat. Masuk lebih dalam mengenai kopi, dewasa ini ada pula profesi yang disebut cupper dimana mereka berperan sebagai pengevaluasi atribut rasa pada kopi (cupping).
Profesi tersebut kini kian dilirik oleh masyarakat mengingat kepopuleran kopi yang semakin meningkat. Berdasarkan pengalaman saya ikut di kelas cupping, dalam blog ini saya ingin menjelaskan sekelibat ilmu mengenai profesi yang membutuhkan sertifikasi Q - Grader and R - Grader . Bersama Rocky Rhodes, instruktur dari ICC (International Coffee Corporation) inilah saya belajar betapa rumitnya menjadi seorang cupper.
Penilaian seorang Cupper
Pertama yang diutarakan oleh Rocky adalah mengapa cupping sangat penting. Ini juga yang menjadi pertanyaan dasar saya ketika mengetahui ada kelas cupping yang diselenggarakan oleh SCAI (Speciality Coffee Association of Indonesia). Dengan evaluasi yang dilakukan oleh semua cupper maka setiap orang dapat berbicara tentang kualitas kopi dengan bahasa yang sama sehingga akan mempermudah para ekportir, importir, petani, dan orang-orang yang terlibat dalam industri kopi.
Adapun 11 karakteristik yang harus dievaluasi oleh seorang cupper, antara lain:
1. Fragrance atau wangi bubuk kopi yang masih kering
2. Aroma atau wangi kopi yang sudah ditambahkan air panas
3. Flavor atau rasa dan aroma sebuah kopi
4. Aftertaste atau rasa yang tertinggal setelah menikmati kopi
5. Acidity atau tingkat keasaman kopi
6. Body atau berat kopi di dalam mulut
7. Uniformity atau konsistensi rasa pada cangkir
8. Balance atau keseimbangan seluruh komponen
9. Clean Cup atau evaluasi pada setiap kontaminasi luar
10. Sweetness atau rasa manis alami pada kopi
11. Overall atau penilaian individu cupper
"Berbeda dengan point 1 hingga 10, karakteristik overall adalah satu-satunya penilaian subyektif
dari seorang cupper"
Skills to Be a Cupper
Lebih dari sekedar mencicipi, untuk menjadi seorang cupper harus menjalani serangkaian kelas dan melalui 22 jenis tes guna membuktikan keahlian mereka dalam mengecap rasa, mencium aroma, menilai, serta menguji cita rasa kopi di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa jenis tes yang harus dijalani sebelum memperoleh sertifikasi cupper.
1. Cupping Skills, kemampuan ini berguna untuk mengukur kemampuan peserta dalam menilai 11 jenis komponen sensori pada kopi.
2. Green Grading Skills, berguna untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengidentifikasi cacat yang terdapat dalam biji kopi.
3. Olfactory Skills, mengetes indra penciuman mereka dengan menebak jenis bau yang terdapat pada kopi.
4. Triangulation, mengasah peserta dalam membedakan jenis kopi yang hampir sama
5. Sensory Skills, mendeteksi berbagai tingkat rasa, seperti manis, asin, dan asam.
Dengan lulus berbagai tes kemampuan tersebut, seorang cupper bisa dihargai lebih mengingat profesinya yang masih sangat jarang terutama di Indonesia. Untuk mengikuti evaluasi menjadi Q - Grader dan R - Grader, SCAI sebagai lembaga sah di Indonesia membuka tes setiap tahunnya.
"Saat ini sudah ada 50 Q - Grader di Indonesia dan 2500 di seluruh dunia yang mana Q - Graders harus melakukan kalibrasi ulang setiap 3 tahun untuk menyandang gelarnya"
Categories:
InfoReview